Sabtu, 05 Mei 2012

motivasi & kisah inspirasi




1,Anda Adalah Apa yang Anda Katakan
Dr. Masaru Emoto, seorang peneliti dari Jepang, telah melakukan penelitian-penelitian dan penemuan tentang hubungan antara pikiran dan materi dengan menggunakan kristal-kristal air. Dengan menggunakan mikroskop yang sangat kuat dan teknik pemotretan berkecepatan tinggi di ruangan yang sangat dingin, ia memotret kristal-kristal air yang beku. Ia menemukan bahwa kristal-kristal berubah ketika pikiran-pikiran yang spesifik dan terpusat diarahkan kepada mereka. Misalnya, ketika ia menyajikan kata-kata (tertulis atau diucapkan) dan musik yang indah, maka ia mengamati bahwa air berkembang ke dalam pola-pola yang kompleks dan indah serta berwarna-warni seperti serpihan salju. Tetapi apabila air yang dipaparkan terhadap pikiran yang berenergi rendah, misalnya emosi negatif, seperti takut, marah, atau benci maka ia memiliki pola-pola yang berwarna buram dan tidak simetris. Dari penelitian ini dan penelitian serupa lainnya, menjadi mudah dibayangkan, bagaimana kata-kata dan pikiran bisa berdampak sama pada tubuh manusia, karena 70 % dari tubuh kita adalah air, sebagaimana bumi itu sendiri.
Dengan demikian apa saja yang sering anda pikirkan dan ucapkan, maka alam semesta, lingkungan anda akan secara langsung ataupun tidak langsung meresponsnya. Jika anda berpikir negatif, sering berkata-kata negatif, maka alampun akan merespons negatif, seperti anda mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang negatif; orang-orang menjadi negatif terhadap anda dan seterusnya. Jika memang demikian, mengapa tidak kita gunakan pola ini untuk kita beripikir yang baik, berpikir selalu positif, berkata-kata baik, mengucapkan hal-hal atau pernyataan yang positif, agar hasil yang kita dapatkan menjadi positif, sehingga nasib kitapun menjadi lebih positif.  
2.Never… Never… Never Give Up

Pada suatu hari Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris kala itu, diundang untuk memberikan pidatonya di Oxford University. Dengan pakaian yang khas, lengkap dengan topi, tongkat, dan cerutunya ia tampil di panggung. Beberapa detik ia memandang para hadirin yang ada di situ, dan ia pun berkata, “Never, never, nevr give up!” Kemudian ia berhenti sejenak sambil melihat reaksi para hadirin di situ yang terkesima. Lalu ia mengulanginya lagi, “Never, never, never give up!” Setelah itu ia duduk kembali.

Itu adalah pidato tersingkat dari seorang pemimpin negara yang mendunia, tetapi itulah pidato yang paling mengena untuk orang-orang dari segala lapisan dan untuk segala profesi.

“Jangan mudah menyerah!”
Selagi kita mempunyai keinginan untuk lebih maju, lebih sukses di bidang apa pun, kita akan selalu menjumpai beragam masalah atau rintangan-rintangan. Kita dapat menganggap masalah itu sebagai batu loncatan atau kesempatan bagi kita untuk lebih bertumbuh dan berkembang, atau kita menganggap itu sebagai batu sandungan bagi kita untuk maju. Semua itu bermula dari cara pandang kita terhadap masalah. Jika kita siap secara mental untuk menghadapi rintangan apa pun yang akan dating, maka hal itu juga berarti kita telah siap untuk membayar harganya. Kesulitan aka ada, mungkin juga kesalahan akan terjadi sewaktu kita berjuang untuk meraih tujuan kita. Namun, jangan mudah menyerah!

Bila segala sesuatunya terasa salah, Bila jalan yang kau lalui terasa berat, Bila pendapatan begitu rendah, Kau ingin tersenyum tabah, Tetapi terpaksa merenung lelah, Jika perlu, beristirahatlah.. Namun jangan menyerah kalah

Sering kali cita-cita lebih dekat daripada yang dirasakan oleh orang yang bimbang. Sering kali mereka yang berjuang menyerah kalah, tepat pada saat makan meraih piala kemenangan. Setelah terlambat, barulah mereka menyadari bahwa mereka sudah begitu dekat dengan mahkota emas.

Kesuksesan merupakan kegagalan yang diputarbalikkan dari awan keraguan. Sering kali Anda tidak dapat menduganya. Terkadang terasa jauh, padahal sebenarnya lebih dekat daripada yang Anda kira. Jadi, berjuanglah terus!

Justru pada saat segala sesuatu terasa salah, JANGAN MENYERAH KALAH!

“What this power is I can not say; all I know is that it exists and it becomes available only when a man is in that state of mind in which he knows exactly what he wants and is fully determined not to quit until he find it.” (Alexander Graham Bell)

3.komunikasi empati

Kita memiliki kecendrungan untuk menyerbu masuk ke dalam masalah seseorang, untuk memberikan nasihat yang kita piker dapat memperbaiki segala sesatu. Namun kenyataannya, cara itu sering kali justru malah memperburuk keadaan, sebab kita telah gagal meluangkan waktu untuk mendiagnosis, untuk benar-benar mengerti secara mendalam tentang permasalahannya. Mungkin banyak orang mengistilahkan hal ini sebagai “sok tahu”, atau tidak mau tahu apa yang terjadi pada orang itu, atau masalah orang itu.

Komunikasi adalah suatu keterampilan yang paling penting di dalam kehidupan ini. Salah satu kunci komunikasi yang efektif adalah berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti.

“Berusaha mengerti lebih dulu” memerlukan paradigma yang sangat mendalam. Kita biasanya lebih dulu ingin dimengerti. Kebanyakan orang tidak mau mendengarkan dengan baik. Mereka menyaring segalanya melalui paradigmanya sendiri. Mereka dipenuhi dengan kebenaran mereka sendiri, autobiografi mereka.

Mendengarkan dengan empatik (dari kata empathy) maksudnya adalah berusaha lebih dulu untuk mengerti, untuk benar-benar mengerti; masuk ke dalam kerangka acuan orang lain. Kita memandang keluar melewati kerangka acuan itu, kita melihat dunia dengan cara mereka melihat dunia, kita mengerti paradigma mereka, kita mengerti bagaimana perasaan mereka. Intisari dari mendengarkan dengan empatik bukanlah bahwa Anda selalu setuju dengan seseorang, tetapi bahwa Anda sepenuhnya, secara mendalam, mengerti orang itu secara emosional sekaligus intelektual.

Mendengarkan secara empatik memerlukan jauh lebih banyak daripada sekedar merekam, merenungkan, atau bahkan mengerti kata-kata yang diucapkan. Para ahli komunikasi memperkirakan bahwa hanya 10% komunikasi kita diwakili oleh kata-kata yang diucapkan; 30% oleh suara; dan 60% oleh bahasa tubuh kita. Dalam mendengarkan secara empatik memang kita mendengarkan dengan telinga kita, tetapi lebih penting lagi kita juga mendengarkan dengan hati kita…

Ketika Anda mendengarkan orang lain dengan empati, Anda memberi kepada orang tersebut udara psikoligis. Segera sesudah kebutuhan penting itu terpenuhi, barulah Anda dapat berfokus pada pemberian pengaruh atau pemecahan masalah.

“Honest differences are often a healthy sign of progress.” (Mahatma Gandhi)

4.kreatifitas


Kebanyakan orang menghubungakan berpikir kreatif dengan hal-hal seperti penemuan-penemuan teknologi atau para pemenang hadiah Nobel. Memang betul, penciptaan ataupun penemuan para ahli adalah hasil dari berpikir kreatif. Akan tetapi, berpikir kreatif tak hanya diperuntukan bagi profesi-profesi tertentu, dan juga bukan hanya milik orang-orang yang luar biasa pintar.

Orang tua yang hanya mengenyam pendidikan SMP dan berpenghasilan pas-pasan berkeinginan untuk dapat menyekolahkan putranya hingga universitas. Seorang manajer penjualan mengembangkan suatu rencana untuk membuat pameran di beberapa lokasi yang strategis agar dikunjungi oleh banyak calon pembeli. Seorang ibu rumah tangga merombak sudut halaman rumahnya yang gersang menjadi sebuah taman mungil yang asri. Ini senua adalah hasil dari berpikir kreatif.

Mencari jawaban yang sederhana tetapi tepat; menyusun barang-barang agar memudahkan pengambilannya; membuat anak-anak bersikap jujur; semua ini merupakan berpikir kreatif.

Percaya bahwa suatu hal dapat dilaksanakan, akan membuka jalan bagi pemecahan persoalan secara kreatif. Percaya bahwa sesuatu tidak dapat dilaksanakan, merupakan suatu pemikiran yang destruktif. Ini berlaku untuk semua situasi, baik yang kecil maupun yang besar. Jika kita sering menggunakan kata “mustahil, tidak mungkin, tidak bias”, maka itu semua akan menutup pikiran kita untuk berkreasi. Para pemimpin yang tidak percaya bahwa perdamaian dapat diwujudkan pasti akan gagal, karena pikirannya tertutup bagi cara-cara kreatif. Demikian juga halnya dengan Anda. Jika Anda percaya bahwa Anda dapat melaksanakan suatu tugas, maka akan muncul ide-ide kreatif dan cara-cara pemecahan masalah yang akan Anda hadapi.

“When you affirm big, believe big, and pray big, big things happen.” (Norman Vincent Peale)

5.KEBIASAAN


Kebiasaan bukanlah insting (naluri), kebiasaan adalah reaksi. Dan reaksi tersebut terbentuk karena secara berulang-ulang melakukan sesuatu. Entah itu disadari atau tanpa disadari, kita telah membentuk kebiasaan-kebiasaan, sebaliknya kebiasaan-kebiasaan itulah yang kemudian membentuk kita. Kebiasaan yang telah terbentuk selama bertahun-tahun, akhirnya mengendalikan kehidupan kita kini. Tentu saja, kebiasaan-kebiasaan itu bisa positif dan bisa juga negative.

Suatu kebiasaan adalah respon yang terkondisi, yang telah kita program ke dalam diri kita dengan cara melakukannya secara kontinu, sampai akhirnya menjadi sifat sekunder.

Untuk mengubah suatu kebiasaan, khususnya kebiasaan buruk (negative) dituntut suatu upaya yang keras. Bukanlah perkara mudah untuk mengubahnya, tetapi juga bukan berarti tidak bisa. Jika Anda ingin menghilangkan suatu kebiasaan tertentu, salah satu syaratnya adalah Anda harus mempersiapkan suatu kebiasaan baru untuk menggantikannya. Anda harus menyadari kebiasaan-kebiasaan Anda dulu dan melihat kepuasan apa yang Anda dapatkan dari semua kebiasaan itu, sebelum Anda menggantinya dengan kebiasaan itu, sebelum Anda menggantinya dengan kebiasaan baru yang lebih baik. Hal yang perlu Anda lakukan adalah secara kontinu mengambil tindakan kea rah sesuatu yang Anda inginkan dan bukan yang tidak Anda inginkan.

Sebagai contoh, ambillah seember air, kemudian jatuhkan batu-batu ke air itu satu demi satu. Dengan demikian, air yang mewakili kebiasaan buruk Anda akan tumpah keluar. Jika secara kontinu Anda menjatuhkan batu-batu, air yang ada di dalam ember akan tumpah keluar semuanya, dan akhirnya ember itu menjadi berisi batu. Batu mewakili kebiasaan baru Anda.

Hanya dengan ketekunan dan konsisten mengambil tindakan secara berulang-ulang, Anda akan membentuk kebiasaan baru yang baik. Demikian juga suatu pola kesuksesan, dimulai dari suatu tindakan yang dilakukan secara benar dan konsisten. Tentu saja, dibutuhkan suatu kedisiplinan yang tinggi untuk mendapatkannya. Seperti pepatah lama mengatakan, bahwa disiplin itu beratnya ber-‘ons-ons’ tetapi penyesalan beratnya ber-‘ton-ton’. Mulailah membentuk kebiasaan baru yang positif, lakukan setiap hari, buatlah’goal’ yang dapat menyemangati Anda.

“He who loses wealth loses much; he who loses a friend loses more; but he that loses courage loses all.” (Henry Ford)

6.PENERIMAAN DIRI
Terimalah kenyataan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tanpa cacat atau kekurangan. Ada yang lebih mendekati sempurna daripada yang lain, tetapi tidak betul-betul sempurna. Lazimnya, kebanyakan orang dihinggapi kekurangan-kekurangan.

Terimalah kenyataan bahwa orang lain mempunyai hak penuh untuk berbeda dengan Anda. Jangan membenci atau merendahkan orang karena seleranya, pakaianya, agamanya, statusnya, intelektualnya, atau pandangan hidupnya berbeda dengan Anda. Mungkin banyak hal yang tidak Anda setujui dan tidak Anda benarkan pada apa yang dilakukan orang lain, tetapi bukan berarti Anda membenci dan merendahkan dia.

Khususnya, jika kita sebagai seorang pemimpin (leader). Seorang pemimpin harus senantiasa membina, mendorong semangat kerja para bawahannya, bukan berusaha menanamkan rasa takut. Sering kali banyak pemimpin menggunakan kedudukannya sebagai alat untuk menanamkan kewibawaannya. Seorang pemimpin sejati tidak perlu membuat iklan untuk kepemimpinannya, tetapi dinilai dari sikap dan teladannya.

Sebaliknya, sebagai pengikut, itu bukanlah statusnya yang rendah. Tidak ada alasan bagi seorang pengikut untuk tetap terus menjadi pengikut. Justru kebanyakan pemimpin besar yang telah sukses dalam hidupnya telah memulai dari bawah sebagai pengikut terlebih dahulu. Mereka dapat menjadi seorang pemimpin besar karena telah bertindak bijaksana, disiplin, dan selalu belajar selama menjadi pengikut. Seseorang yang dapat mengikuti contoh dan petunjuk seorang pemimpin dengan baik biasanya dapat mengembangkan dirinya menjadi seorang pemimpin yang baik juga.

“Leadership:the art of getting someone else to do something you want done because he wants to do it.” (Dwight D.Eisenhower)

7.SEMANGAT


Semangat merupakan kekuatan vital yang akan memberi tenaga pada kekuatan pikiran dan tubuh kita. Semangat adalah salah satu emosi manusia yang terbesar, yang secara otomatis akan menjamin kita memiliki pandangan positif. Namun, semangat juga harus dilandasi dengan pengetahuan yang cukup. Sering kali kita melihat kesulitan dialami oleh orang-orang yang bersemangat tinggi tetapi ternyata mereka gagal mengatasinya. Jawabannya adalah karena mereka tidak dilandasi dengan pengetahuan dan pengarahan yang benar.

Semangat dapat mengakibatkan seseorang memperoleh peluang untuk maju, apakah itu dalam bidang pekerjaan, atau mendapat keuntungan, atau menutup transaksi penjualan. Apa saja yang kita lakukan-apakah sewaktu presentasi peluang usaha, pada saat wawancara dalam melamar pekerjaan, ketika memberikan jawaban-jika disertai dengan semangat, orang yang mendengarnya akan lebih positif memandang kita. Surat yang bernada penuh semangat pun akan mengerakkan orang yang menerima dan membacanya untuk segera menjawabnya secara positif. Mereka akan mempunyai persepsi yang baik bagi kita, karena memang pada hakikatnya semangat dapat mengalirkan energy positif.

Semangat dan kesuksesan selalu berjalan beriringan, namun sesungguhnya semangatlah yang muncul terlebih dahulu. Semangat menginspirasikan rasa percaya diri, meningkatkan moral, membangun loyalitas, dan mempunyai efek menular. Kita dapat merasakan semangat melalui cara berbicara, cara berjalan, atau cara seseorang berjabat tangan. Harus selalu diingat, bahwa semangat adalah sebuah kebiasaan. Oleh karena itu, semangat dapat dibentuk dan dilatih.

Semangat dan keinginan dapat mengubah kekurangan menjadi sebuah keunggulan. Air berubah menjadi uap hanya dengan perbedaan suhu satu derajat celcius. Pada suhu 99 derajat Celcius air belum mendidih, itu berarti belum mengeluarkan uap. Namun, dengan suhu 100 derajat Celcius, air mendidih dan mengeluarkan uap. Setelah menjadi uap, maka uap dapat menggerakan mesin. Seperti itulah semangat, yang akan membantu kita melakukan sesuatu yang besar dalam kehidupan ini.

“Nothing is impossible to a willing heart.” (John Heywood)

8.KEYAKINAN

Rahasia tertinggi dalam kehidupan ini terletak pada keyakinan Anda. Keyakinan adalah kunci kekuatan pikiran yang akan mengubah rencana Anda menjadi kenyataan. Kita dapat memperoleh hasil yang luar biasa, walaupun kita menggunakan kekuatan biasa yang mungkin juga dipunyai oleh orang lain. Bahkan perubahan tubuh dapat pula terjadi apabila kita merasa sangat yakin atas hal tersebut. Keyakinan sesungguhnya adalah kekuatan kerja yang ajaib, yang dapat membantu kita tercengang melihat hasilnya.

Apapun yang diyakini oleh otak manusia dan dilakukan dengan sepenuh hati, akan dapat dicapainya. Rahasia ini telah dikenal sejak zaman dahulu kala. Rahasia ini pula yang membawa manusia sampai ke bulan. Keyakinan yang sungguh-sungguh dapat mempengaruhi kelenjar hormone dan tekanan darah Anda, yang akan menyebabkan perubahan fisik yang belum dapat diterangkan secara ilmiah.

Seperti yang kita ketauhi, pikiran bawah sadar merupakan majikan Anda yang tersembunyi, yang akan memberikan perintah kepada pikiran sadar Anda. Namun, pikiran bawah sadar merupakan majikan yang istimewa, ia dapat berunding dengan Anda, mempertimbangkan segalanya, atau menunda keputusannya jika diperlukan.

Resapkanlah keyakinan Anda ke dalam pikiran bawah sadar Anda, maka pikiran bawah sadar ini akan memerinrahkan pikiran sadar untuk selalu “menghidupkan keyakinan ini. Istilah keyakinan Anda dengan konsep untuk mencapai sukses, dengan demikian pikiran bawah sadar Anda akan menemukan cara untuk mencapai sukses tersebut. Anda harus mempertajam semua indra Anda untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan dengan memusatkan semua kekuatan Anda.

Keyakinan seperti benih. Jika benih tidak ditanam, ia tidak akan menghasilkan buah. Namun, menanam hanya merupakan tahapan pertama. Jika benih ini tidak diberi cukup air, ia tidak akan bertunas.

Bertunas adalah tahapan kedua. Sekali benih ditanam dan diberi cukup air, pertumbuhan akan dimulai. Namun, jika tidak diberi cukup makanan, ia tidak akan mencapai kematangan menyeluruh. Ia tidak akan berbunga.

Berbunga merupakan tahapan ketiga. Lalu pada saat putik mulai terbentuk, jika keadaan iklim yang tepat tidak terjadi, tangkai tidak akan menghasilkan buah. Tidak aka nada telinga keemasan pada tumbuhan jagung.

Menghasilkan buah adalah tahapan keempat dalam siklus ini. Hanya jika setiap tahapan dilalui dengan benar, sebuah bibit dapat mencapai kematangan menyeluruh. Akhirnya, pada saat buah menjadi matang, ia harus dipanen pada waktu yang tepat. Kematangan yang berlebihan dapat menyebabkan buah jatuh ke tanah. Demikian juga keyakinan yang berlebihan, justru akan membuat kita jatuh.

“What the mind of man can conceive and believe, the mind of man can achieve.” (Napoleon Hill)
 9.SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA

Sering kali karena ketidaksabaran, kita cenderung menetapkan tujuan-tujuan (goals) yang tidak realistis. Bukan hanya pada hasil akhirnya, tetapi juga pada faktor waktu. Ketika kita menemukan apa yang kita inginkan, terkadang kita menginginkannya sekarang juga. Segala hal yang kita inginkan, membutuhkan waktu. Ada saatnya kita menanam , ada saatnya kita memelihara, dan ada saatnya kita menuai. Sering kali kita mendasarkan pengharapan kita pada pengalaman sebelumnya, bahkan lebih berbahaya lagi pada pengalaman orang lain. Pastikan untuk menetapkan ‘goal’ yang realistis. Setelah Anda mencapainya, tentukan ‘goals’ yang lebih tinggi lagi. Jika Anda ingin menjadi seorang penyanyi yang luar biasa , yang professional, jangan langsung rekaman atau ikut festival, tetapi daftarkan diri Anda ke sekolah atau kursus vocal. Jika Anda ingin mendapatkan penghasilan Rp 1 miliar per tahun dan pada saat ini Anda baru mendapatkan penghasilan Rp 200 juta per tahun, buatlah rencana untuk meningkatkan pendapatan Anda sebesar 25% per tahun. Setelah tahun pertama tercapai, tingkatkan lagi persentasenya, dan seterusnya. Ingat, segala sesuatu ada waktunya! Jangan kacaukan makna “realistis” dengan “tidak menantang.” Tujuan atau ‘goal’ harus melibatkan suatu tantangan, namun yang dapat dipercaya dan dapat dicapai, bukan sesuatu yang emosional. Bagilah ‘goal’ yang menantang itu menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci, seperti dibagi menjadi tujuan jangka pendek-menengah-panjang.

Jadilah diri sendiri, kejarlah apa yang Anda inginkan, bukan apa yang orang tua Anda inginkan untuk diri Anda, atau yang orang lain inginkan dari Anda. Hal yang terpenting, bertanyalah kepada diri sendiri, apakah tujuan ini baik? Bagi Anda mungkin kecil, tapi bagi orang lain mungkin besar; atau mungkin sebaliknya, bagi Anda besar tetapi bagi orang lain kecil. Hal yang terutama, Anda tahu apa yang ingin Anda capai. Buatlah perencanaan yang matang, yaitu “blue-print” diri Anda. Seperti kata orang bijak, “Gagal merencanakan berarti merencanakan untuk gagal.” “Nothing happens by itself…,it all will come your way, once you understand that you have to make it come your way, by your own exertions.” (Ben Stein)

10.PIKIRAN BAWAH SADAR


Pikiran kita terbagi menjadi dua bagian, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar memiliki kemampuan untuk berpikir; pikiran sadar juga mampu menerima atau menolak. Sementara itu, pikiran bawah sadar hanya menerima dan menyimpan; namun tidak mampu melakukan penyeleksian terhadap informasi yang masuk. Jika kita mengisi pikiran kita dengan pikiran-pikiran takut, ragu-ragu, dan kebencian, maka sugesti otomatis akan aktif dan menafsirkan hal-hal tersebut menjadi kenyataan. Pikiran bawah sadar adalah bank data, dan mempunyai kekuatan lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan pikiran sadar. Pikiran bawah sadar seperti mobil, sedangkan pikiran sadar adalah pengemudinya. Kekuatannya ada pada mobil, tetapi pengendaliannya ada pada pengemudi. Pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang sangat besar, yang siap melaksanakan perintah Anda. Namun, Anda harus membangun keinginan untuk mampu berbicara kepadanya dengan bulat hati. Oleh karena itu, pikiran bawah sadar dapat sangat membantu, tetapi dapat pula menghambat kita. Pikiran bawah sadar itu seperti sebidang tanah yang subur, yang akan menumbuhkan apa pun yang Anda tanam. Jika Anda menaburkan benih yang baik, Anda akan memiliki kebun yang baik. Sebaliknya, jika Anda menaburkan benih yang jelek, Anda pun akan memiliki kebun yang jelek. Akan tetapi, meskipun Anda menanam benih yang baik, rumput-rumput liar tetap akan tumbuh di sana-sini. Oleh karena itu, proses penyiangan harus terus dilakukan. Maksudnya adalah tetap mengendalikan pikiran, bergaul dengan orang-orang positif, dan biasakan melakukan sugesti yang positif. Kita sering kali menggunakan sugesti diri secara tidak sadar. Sebagai contoh, jika Anda harus bangun pagi karena ada janji yang sangat penting, Anda akan mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda harus bangun tepat waktu. Pada kenyataanya memang terjadi demikian, walaupun tanpa menggunakan alaram. Pikiran bawah sadar Anda yang telah dipersiapkan, bekerja untuk Anda. Sugesti diri adalah sebuah cara untuk memprogram dan mengondisikan pikiran kita agar sebuah kalimat menjadi ramalan yang terpenuhi. Sugesti diri adalah proses yang berulang-ulang, di mana kita member masukan kepada bawah sadar kita dengan pernyataan-pernyataan positif yang akan diterjemahkan menjadi kenyataan. Pengulangan itu sendiri tidak cukup, jika tidak disertai dengan emosi atau perasaan Anda. Lakukan sugesti diri yang positif, sering-seringlah berkata-kata baik dan bijak, untuk menjadikan kita manusia yang semakin positif atau negative tidak dapat mengisi pikiran kita secara bersama. Tidaklah mengherankan jika banyak perusahaan berani menghabiskan miliaran rupiah untuk mengiklankan produknya. Tujuannya tidak lain adalah untuk memasukkan pesan-pesan tersebut ke dalam pikiran bawah sadar kita. Setelah pikiran kita terus-menerus menerima pesan tersebut, pikiran kita akan terpengaruh untuk bertindak sesuai dengan pesan dari iklan tersebut. Jadi, jelaslah bahwa sebenarnya pikiran kita bisa deprogram. Hanya pertanyaanya, apa isi dari program tersebut?

“The empires of the future are empires of the mind.” (Winston Churchill)

11.PERSIAPAN DIRI


Pikiran kita terbagi menjadi dua bagian, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar memiliki kemampuan untuk berpikir; pikiran sadar juga mampu menerima atau menolak. Sementara itu, pikiran bawah sadar hanya menerima dan menyimpan; namun tidak mampu melakukan penyeleksian terhadap informasi yang masuk. Jika kita mengisi pikiran kita dengan pikiran-pikiran takut, ragu-ragu, dan kebencian, maka sugesti otomatis akan aktif dan menafsirkan hal-hal tersebut menjadi kenyataan. Pikiran bawah sadar adalah bank data, dan mempunyai kekuatan lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan pikiran sadar. Pikiran bawah sadar seperti mobil, sedangkan pikiran sadar adalah pengemudinya. Kekuatannya ada pada mobil, tetapi pengendaliannya ada pada pengemudi. Pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang sangat besar, yang siap melaksanakan perintah Anda. Namun, Anda harus membangun keinginan untuk mampu berbicara kepadanya dengan bulat hati. Oleh karena itu, pikiran bawah sadar dapat sangat membantu, tetapi dapat pula menghambat kita. Pikiran bawah sadar itu seperti sebidang tanah yang subur, yang akan menumbuhkan apa pun yang Anda tanam. Jika Anda menaburkan benih yang baik, Anda akan memiliki kebun yang baik. Sebaliknya, jika Anda menaburkan benih yang jelek, Anda pun akan memiliki kebun yang jelek. Akan tetapi, meskipun Anda menanam benih yang baik, rumput-rumput liar tetap akan tumbuh di sana-sini. Oleh karena itu, proses penyiangan harus terus dilakukan. Maksudnya adalah tetap mengendalikan pikiran, bergaul dengan orang-orang positif, dan biasakan melakukan sugesti yang positif. Kita sering kali menggunakan sugesti diri secara tidak sadar. Sebagai contoh, jika Anda harus bangun pagi karena ada janji yang sangat penting, Anda akan mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda harus bangun tepat waktu. Pada kenyataanya memang terjadi demikian, walaupun tanpa menggunakan alaram. Pikiran bawah sadar Anda yang telah dipersiapkan, bekerja untuk Anda. Sugesti diri adalah sebuah cara untuk memprogram dan mengondisikan pikiran kita agar sebuah kalimat menjadi ramalan yang terpenuhi. Sugesti diri adalah proses yang berulang-ulang, di mana kita member masukan kepada bawah sadar kita dengan pernyataan-pernyataan positif yang akan diterjemahkan menjadi kenyataan. Pengulangan itu sendiri tidak cukup, jika tidak disertai dengan emosi atau perasaan Anda. Lakukan sugesti diri yang positif, sering-seringlah berkata-kata baik dan bijak, untuk menjadikan kita manusia yang semakin positif atau negative tidak dapat mengisi pikiran kita secara bersama. Tidaklah mengherankan jika banyak perusahaan berani menghabiskan miliaran rupiah untuk mengiklankan produknya. Tujuannya tidak lain adalah untuk memasukkan pesan-pesan tersebut ke dalam pikiran bawah sadar kita. Setelah pikiran kita terus-menerus menerima pesan tersebut, pikiran kita akan terpengaruh untuk bertindak sesuai dengan pesan dari iklan tersebut. Jadi, jelaslah bahwa sebenarnya pikiran kita bisa deprogram. Hanya pertanyaanya, apa isi dari program tersebut?

“The empires of the future are empires of the mind.” (Winston Churchill)

12.LINGKUNGAN

Makanan dari pikiran adalah lingkungan, yaitu segala hal yang ada dan terjadi di sekitar kita. Pikiran mencerminkan apa yang diberikan oleh lingkungan, sama halnya tubuh mencerminkan jenis makanannya. Pernahkah Anda berpikir, pribadi macam apa Anda ini seandainya Anda tidak dibesarkan di Indonesia, tetapi di negara lain? Mungkin di Jepang atau India, atau mungkin di salah satu Negara di benua Afrika. Makanan apakah yang paling Anda sukai? Apakah pakaian yang Anda sukai akan sama dengan yang Anda pakai sekarang? Hiburan apa yang anda suka? Apakah kepercayaan Anda? Tentu Anda tak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Akan tetapi, sangat boleh jadi Anda merupakan orang yang secara lahiriah berbeda dengan pribadi Anda yang sekarang. Apakah sebabnya? Semua karena Anda dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkunganlah yang akan banyak membentuk Anda. Bergaul lama dengan orang-orang yang suka bermain judi, membuat kita menjadi seorang penjudi. Selalu bergaul dengan orang-orang negatif, membuat kita menjadi berfikir negatif. Selalu berhubungan dengan orang yang kerdil, akan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan kerdil pada diri kita. Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang positif yang mempunyai gagasan-gagasan besar, akan meningkatkan taraf kita. Bergaul dengan orang-orang yang ambisius, membuat kita ambisius pula. Para ahli mengatakan bahwa keadaan Anda sekarang, kepribadian Anda, status Anda, sebagian besar adalah hasil dari lingkungan psikologi Anda. Para ahli pun berpendapat bahwa keadaan dan kepribadian Anda pada masa mendatang juga adalah hasil lingkungan psikologi Anda. Oleh karena itu, usahakanlah agar Anda selalu berada dalam lingkungan yang tepat. Jadikanlah diri Anda sebagai pribadi yang sadar lingkungan. Sebagaimana makanan untuk tubuh membangun badan, makanan untuk pikiran membangun pikiran. Usahakanlah agar lingkungan Anda membantu Anda dan bukan melawan Anda. Pergaulan Anda, komunitas Anda, dengan siapa Anda bekerja setiap hari, ini semua akan ikut membentuk diri Anda. Berhati-hatilah dengan sumber-sumber nasihat yang Anda peroleh dari lingkungan Anda.

“There is a kind of elevation which does not depend on fortune;it is a certain air which distinguishes us;and seems to destine us for great things;it is a price which we imperceptibly set upon ourselves.” (Francois De La Rochefoucauld)

13.PENDIRIAN
Ada perbedaan antara preferensi dan pendirian. Preferensi dapat dinegosiasikan, sedangkan pendirian tidak. Preferensi memberi jalan keluar ketika menghadapi tekanan, sedangkan pendirian justru semakin kuat dengan adanya tekanan. Itulah sebabnya, mengapa sebuah sistem nilai yang baik sangat penting. Dengan sistem nilai yang baik, pendirian kita menjadi lebih bernilai dan kemudian akan menuntun kita pada komitmen. Orang yang tidak berpendirian selalu berada di persimpangan jalan; dan akan selalu menduga-duga apa yang terjadi di persimpangan jalan itu? Orang yang tidak mempunyai pendirian tidak memiliki posisi. Mereka bergerak terus tanpa arah untuk dapat bertahan, karena mereka tidak memiliki rasa percaya diri dan keberanian. Mereka selalu menyesuaikan diri agar dapat diterima, bahkan meskipun mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah. Seperti layaknya orang yang sukses, maka orang yang tidak mempunyai pendirian ada kalanya juga pintar dalam membuat rencana dan janji. Namun, mereka akan begitu mudah tergoda untuk menggantikannya dengan apa yang mereka piker lebih baik, tanpa mempertimbangkan efeknya bagi orang lain. Sudah pasti, orang-orang yang tidak mempunyai pendirian teguh adalah orang-orang yang tidak pernah berkomitmen, yang pada akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan integritasnya. Orang yang mempunyai pendirian teguh seperti layaknya sebuah pohon yang kokoh, yang tetap berdiri tegak walaupun diterjang topan dan badai. Orang seperti ini lebih mudah mencari teman, dan banyak orang. Hubungan antarpribadi yang didasari kepercayaan karena adanya kredibilitas dan integritas yang tinggi n membuahkan suatu kekuatan yang luar biasa.

“When dealing with people, remember you are not dealing with creatures of logic, but with creatures of emotion.” (Dale Carnegie)

14.MOTIVASI INTERNAL

Motivasi adalah sesuatu kekuatan yang dapat menjadi daya pendorong dalam hidup kita, laksana api. Jika kita tidak menambahnya dengan bahan bakar, api itu akan padam. Seperti halnya pelatihan dan makanan yang tidak akan bertahan lama, demikian juga motivasi. Namun, jika sumbernya adalah pada keyakinan akan nilai-nilai diri, maka motivasi akan bertahan lama. Motivasi dapat membujuk, meyakinkan, dan mendorong kita pada suatu tindakan. Dengan kata lain, motivasi dapat didefinisikan sebagai alasan untuk bertindak. Dengan kata lain, motivasi dapat didefinisikan sebagai alasan untuk bertindak (Motive for Action). Kita dapat memberikan motivasi kepada orang lain, dengan terlebih dahulu mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan mereka. Ada hubungan langsung antara motivasi dan produktivitas. Motivasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu motivasi eksternal dan motivasi internal. Motivasi eksternal berasal dari luar diri kita, seperti uang, pengakuan social, popularitas, ketakutan, atau insentif. Hal-hal tersebut dapat menjadi alasan-alasan yang kuat hingga sangat kuat yang membuat manusia berani melakukan sesuatu. Akan tetapi, motivasi eksternal ini bersifat sementara, yang artinya adalah jika hal-hal seperti uang, popularitas, insentif, atau ketakutan sudah tidak ada lagi, maka motivasi untuk bertindak akan kembali hilang. Motiasi internal adalah rasa kepuasan dari dalam diri, bukan karena rasa takut, bukan pula karena popularitas dan keberhasilan atau kemenangan, tetapi kepuasan karena telah melakukan sesuatu dengan baik. Motivasi internal berasal dari dalam diri, seperti kebanggaan, tanggung jawab, dan keyakinan. Motivasi internal adalah perasaan berprestasi, yang lebih dari sekedar pencapaian sebuah tujuan. Mencapai tujuan yang tidak bernilai tidak akan menimbulkan rasa puas. Motivasi internal ini dapat bertahan lama, karena berasal dari dalam diri.

“The difference between a successful person and others is not a lack of strength, not lack of knowledge, but rather in a lack of will.” (Vince Lombardi)

15.BERSUKUR&BERTERIMA KASIH

Terima kasih adalah kata yang indah, apalagi jika diucapkan dengan ketulusan hati. Kita harus bersyukur. Rasa terima kasih adalah sebuah perasaan yang akan meningkatkan kepribadian kita dan membangun karakter. Rasa terima kasih mengembangkan kerendahan hati dan merupakan perasaan bersyukur kepada orang lain. Perasaan itu mengalir dalam sikap dan tercermin dalam perilaku kita terhadap orang lain. Rasa terima kasih mengajarkan kepada kita seni bekerja sama dan saling memahami. Ucapan terima kasih yang sederhana dan tulus dapat menjadi sangat bermakna. Sikap yang penuh syukur dan terima kasih akan mengubah pandangan kita dalam kehidupan ini. Bersyukur memerlukan sikap atau pandangan yang positif terhadap kehidupan ini. Berani memilih hal yang baik, berani memilih keindahannya, berani melihat kesempatannya, memerlukan sikap mental yang positif. Jika kita selalu bersyukur, kita dapat menikmati kehidupan ini. Sebaliknya, orang yang tidak pernah bersyukur biasanya merupakan orang yang selalu mengeluh, selalu melihat sisi-sisi gelap, dan akan lebih mudah stress dalam kehidupan. Pada saat orang lain menikmati keindahan sebuah lagu yang dinyanyianya. Ketika hari panas, ia akan mengeluh, mengapa hari begitu panas,. Ketika hari hujan, ia pun akan mengeluh, mengapa hujan. Konon, ada seorang raja yang sedang mengeluh kepada patihnya, mengapa sudah lama negerinya tidak mendapatkan hujan, sehingga mulai kekeringan. Jawab sang patih, “Hal ini baik untuk Baginda, juga untuk hamba.” Maka sang raja menerima saja tanggapan sang patih. Sewaktu hujan mulai turun, ternyata hujan itu berlangsung hampir setiap hari, hingga akhirnya beberapa wilayah negeri mengalami kebanjiran. Sang baginda pun kembali mengeluh kepada patih, mengapa keadaannya menjadi begini. Maka patih pun kembali menjawab, “Hal ini baik untuk Baginda, juga untuk hamba.”

Saat sang raja berlatih pedang, tanpa sengaja lengannya tergores cukup dalam hingga lukanya mengeluarkan darah cukup banyak. Pada saat itu pula sang raja mengeluh kepada patihnya. Kembali sang patih menjawab, “Hal ini baik untuk Baginda, juga untuk hamba.” Maka murkalah sang raja saat mendengar jawaban yang sama, karena peristiwa ini bukan menimpa negerinya tetapi menimpa dirinya sendiri. Akhirnya sang patih dimasukkan ke dalam penjara. Namun kembali sang patih berkata, “Hal ini baik untuk Baginda, juga untuk hamba.” Keesokan harinya, baginda raja pergi berburu ke hutan seorang diri, karena sang patih yang biasa menemaninya ada di dalam penjara. Tiba-tiba datanglah sekelompok suku kanibal dan menangkap baginda raja. Pada saat baginda raja akan dipersembahkan sebagai makanan bagi pemimpinnya, mereka membatalkannya, karena ternyata mangsa mereka (sang raja) tidak dalam kondisi layak dimakan, oleh karena terdapat cacat, yaitu luka di lengannya. Seperti diketahui, suku kanibal tidak akan memakan mangsangnya apabila keadaan mangsanya tidak sempurna. Dilepaskanlah sang raja dan ia pun kembali ke istana. Pada saat itu lah baginda raja menyadari maksud dari apa yang selalu dikatakan oleh sang patih. Setelah melepaskan sang patih, raja bertanya kepada sang patih, “Kalau bagi saya luka di lengan mungkin baik adanya, sehingga saya tidak menjadi mangsa suku kanibal, tetapi bagi engkau apa baiknya dimasukkan ke dalam penjara?” sang patih menjawab, “Jika hamba tidak dimasukkan ke dalam penjara, pastilah hamba ikut bersama baginda, dan jika kita ditangkap oleh suku kanibal, hambalah yang akan menjadi santapan mereka. Oleh karena itu, jika hamba dipenjara, itu baik untuk hamba.” Apa pun yang terjadi, bersyukurlah!

“You can get everything in life you want if you will just help enough other people get what they want.” (Zig Ziglar)

16.KERENDAHAN HATI

Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak peduli dari mana ia berasal, seberapa tinggi pendidikannya atau seberapa kayanya dia, tetap saja tidak akan ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu, dalam menjalani proses kehidupan ini, terlebih jika kita ingin hidup lebih maju dan lebih bahagia, kita selalu membutuhkan orang lain. Keberadaan orang lain sangatlah mutlak untuk mengisi kekurangan kita; untuk saling menguatkan, bukan untuk saling menghancurkan. Beberapa kunci ataupun prinsip kesuksesan yang sering dibicarakan tampaknya akan jauh lebih lengkap jika ditambah satu unsur lagi, yaitu kerendahan hati.

Kepandaian, kekayaan, kekuasaan, dan keyakinan hanya akan menjadi keangkuhan yang membahayakan diri, jika tanpa disertai kerendahan hati. Kerendahan hati adalah landasan dari kebijaksanaan. Kerendahaan hati dan kesederhanaan adalah dua pilar dari sebuah kebesaran jiwa. Kerendahan hati yang tulus akan sangat dihormati, namun kerendahaan hati yang palsu dan pura-pura justru akan menjadi boomerang.

Kesuksesan tidak hanya diukur dengan seberapa baiknya kita mampu memenuhi harapan-harapan orang lain, tetapi dengan seberapa jujur kita hidup selaras dengan harapan-harapan kita sendiri. Jika kita jujur kepada diri sendiri dalam pengerjaan impian-impian kita, menerima kebenaran, menghargai semua yang kita miliki, menjalani hidup semaksimal mungkin, maka kita berhak bangga akan apa yang ada pada diri kita.

Beberapa tips untuk belajar rendah hati :
• Bersikaplah murah hati dalam bergaul; berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara mengenai pendapatnya, pandangannya, atau prestasi-prestasinya, bukan berbicara tentang diri sendiri.
• Bersikaplah sopan, tetapi tidak dibuat-buat . ini akan membuat orang merasa senang dan aman.
• Janganlah mudah menyalahkan orang lain. Beranilah minta maaf, apabila melakukan kesalahan

“ The greatest lesson in life is to know that even fools are right sometimes.” (Winston Churchill)

17.KETAKUTAN

Ketakutan dapat bersifat nyata atau hanya imajinasi. Dan berdasarkan survey, terbukti bahwa lebih dari 80% ketakutan yang sering dialami manusia pada saat ini adalah ketakutan karena imajinasi mereka sendiri. Ketakutan sering kali menyebabkan seseorang melakukan hal-hal yang aneh dan terutama muncul karena rendahnya pemahaman yang berhubungan dengan apa yang ditakutinya.

Ketakutan sering menimbulkan perasaan tidak aman, kurang percaya diri, serta kecenderungan suka menunda-nunda pekerjaan. Akan tetapi, yang paling berbahaya adalah bahwa ketakutan sebenarnya menghancurkan potensi dan kemampuan kita. Kita tidak bisa berpikir jernih, bahkan ketakutan itu sendiri, lama-kelamaan akan merusak kesehatan kita.

Ada ketakutan yang dapat dijelaskan, namun ada pula ketakutan yang hanya dirasakan. Perasaan takut akan menimbulkan kecemasan, yang selanjutnya merangsang pikiran yang tidak rasional, yang akhirnya dapat menghambat solusi untuk masalah yang dihadapi. Reaksi normal terhadap rasa takut biasanya adalah menghindar atau menyelamatkan diri. Setelah itu, orang akan merasa aman. Namun, rasa aman ini sebenarnya bukanlah rasa aman yang “riil”.

Ketakutan-ketakutan yang paling banyak dijumpai atau umum adalah : • Takut gagal
• Takut ditolak
• Takut karena tidak siap
• Takut membuat kesalahan
• Takut terhadap sesuatu yang belum diketahui

Perasaan takut gagal sering lebih buruk daripada ketakutan itu sendiri. Padahal, kegagalan bukanlah sesuatu yang paling buruk yang dialami seseorang. Orang yang takut gagal, tidak akan berani mencoba.dan orang tidak berani mencoba akan kalah sebelum berjuang, yang pada akhirnya akan membawa pada kegagalan yang sesungguhnya. Cara yang paling efektif untuk mengatasi rasa takut yang kita rasakan adalah dengan belajar menghadapi apa yang kita takuti dan melakukannya. Lebih baik mati daripada hidup penuh dengan ketakutan.

“A frightened captain makes a frightened crew.” (Lister Sinclair)

18.TUJUAN

Hasil dari suatu survei tentang prestasi manusia belakangan ini menyebutkan mengapa banyak orang gagal dalam kehidupannya, nasibnya kurang beruntung, bahkan sangat tidak beruntung. Ternyata hal yang paling mendasar adalah karena banyak dari mereka yang tidak mempunyai tujuan yang jelas dalam kehidupannya. Banyak orang bilang, “hiduplah seperti air, ikuti saja ke mana perginya.” Akan tetapi, ternyata ini membawa dampak yang kurang baik. Banyak di antara masyarakat kita yang hidup tanpa tujuan, tanpa gambaran yang jelas mau kemana kita nanti. Bahkan jika ditanya, “apa yang anda inginkan dalam kehidupan ini?” ia sendiri bingung dan tidak dapat menjawabnya. Oleh karena itu begitu banyak orang mudah terjerumus, mudah dipengaruhi. Bersyukur, jika pengaruhnya adalah pengaruh yang positif, namun sayangnya terlalu banyak pengaruh yang muncul adalah pengaruh negative. Hidup terombang-ambing, mudah sekali terbawa arus, mudah “diiming-imingi”, karena tidak punya pegangan.

Tujuan itu penting karena dengan tujuanlah kita akan lebih focus dan energy kita tidak akan terbuang percuma. Orang yang mempunyai tujuan yang jelas akan lebih semangat dibandingkan orang yang tidak mempunyai tujuan dalam kehidupannya. Orang yang tidak mempunyai tujuan, sering kali bingung dan mudah resah dalam kehidupannya seperti layaknya seseorang yang masuk ke bus (kendaraan angkutan umum) tetapi tidak tahu kemana arah bus tersebut. Setelah berada dalam bus, selain resah karena tidak tahu bus akan ke mana, ia juga akan bingung akan turun dimana nanti. Suatu tujuan haruslah jelas, tepat, dan tertentu. Selain itu, menentukan tujuan harus mempunyai batasan waktu, kapan tujuan tersebut harus tercapai. Batasan waktu harus ditetapkan karena hal itu mencerminkan komitmen seseorang untuk meraih tujuan tersebut. Jika ia berani menentukan tujuan tetapi tidak berani menentukan, kapan tujuan itu akan diraihnya, maka orang itu sepertinya belum serius. Oleh karena kurang serius, maka mencapai tujuan akan jauh lebih sulit. Tujuan yang jelas akan membuat Kita lebih jelas tentang apa yang akan kita lakukan. Dan biasanya semakin besar nilai dari tujuan itu, semakin serius dan bersemangat kita untuk memperjuangkannya. Sebaliknya, semakin kecil nilai dari tujuan tersebut, semakin kecillah semangat dan perjuangan kita. Tentu saja, besar-kecilnya nilai dari tujuan tersebut berbeda-beda pada setiap orang. Oleh karena itu, dalam menentukan tujuan janganlah terpengaruh orang lain.

Pada suatu waktu, dunia olahraga dikejutkan oleh seseorang bernama Jesse Owen, orang kulit hitam Amerika yang memenangkan tiga medali emas Olimpiade dan menciptakan rekor di Munich. Sesungguhnya, Jesse Owen dilahirkan dengan kaki yang kurus kering dan lemah. Namun, pada suatu hari Charlie Paddock, seorang pria yang terkenal sebagai pelari tercepat di dunia kala itu berkunjung ke sekolahnya. Kepada para murid , Paddock berkata, “kalian dapat menjadi apapun yang kalian inginkan, lalu berpalinglah kepada Tuhan dan mintalah agar dia membantu kalian menjadi yang kalian inginkan.” Kata-kata Paddock terserap dalam kesadaran Jesse Owen muda, lalu ia menghampiri Charlie Paddock dan berkata kepadanya, “maukah anda berjabat tangan dengan saya?” Paddock tersenyum dan berjabat tangan dengannya, dan Jesse merasa seolah-olah ada aliran listrik yang menyengat dirinya. Ia pun melompat-lompat di taman dengan hati yang bergejolak. Ia menjumpai pelatih olahraga dan berkata kepadanya, “Aku punya impian! Aku punya impian!” Sang pelatih pun bertanya, “Apa impianmu , nak?’ Jesse Owen, anak yang berkaki kurus, kering, dan lemah itu pun menjawab, “Aku ingin menjdai orang tercepat di dunia, seperti Charlie Paddock!” Bayangkan! Seorang anak yang mempunyai kaki kurus, kering , dan lemah berani menetapkan tujuan untuk dirinya sendiri dan berani memperjuangkannya. Mengapa kita tidak?

“High achievement always takes place in the framework of high expectation.” (Jack and Garry Kinder

19.KARAKTER

Karakter adalah jumlah keseluruhan dari nilai-nilai, keyakinan, dan kepribadian seseorang. Karakter tercermin pada perilaku kita dan dalam tindakan-tindakan kita. Karakter merupakan kombinasi dari ketulusan, sifat tidak mementingkan diri, pengertian, pendirian, keberanian, loyalitas dan rasa hormat.

Pembentukan karakter dibentuk sejak bayi dan berlanjut hingga kematian. Karakter tidak membutuhkan kesuksesan, karena karakter itu sendiri adalah kesuksesan. Seperti tukang kebUn yang harus selalu menyiangi rumput-rumput liar agar tidak memakan tumbuhan lain di kebun kita, kita juga harus terus membentuk dan mengembangkan karakter kita dengan selalu menyiangi kesalahan-kesalahan kita. Sering kali seorang pemimpin dilihat, dinilai, atau dihormati karena posisi atau jabatannya, atau dapat pula dari suara public. Padahal sesungguhnya itu semua tidaklah ada artinya jika dibandingkan dengan sifat-sifat atau nilai-nilai yang ada pada dirinya, yang tidak lain adalah karakternya. Karakterlah yang akan memegang peranan penting dalam proses seseorang menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.

Berikut ini adalah contoh-contoh karakter positif yang harus kita kembangkan, yaitu :

• Berani bertanggung jawab
• Selalu rendah hati
• Berdisiplin
• Mempunyai komitmen yang tinggi
• Progresif, selalu bergerak maju
• Tidak egois
• Bekerja keras
• Mau memaafkan
• Mempunyai keyakinan
• Bisa bekerja sama


“the price of greatness is responsibility.” (Winston Churchill)

20.HASRAT

Hasrat adalah suatu perasaan dalam diri seorang manusia yang begitu kuat untuk mencapai atau meraih sesuatu. Hasrat bukan sekedar ingin atau mau saja, tetapi hasrat mempunyai intensitas atau kekuatan yang tinggi, yang luar biasa. Oleh karena itu, hasrat dapat dikatakan juga sebagai salah satu factor penunjang untuk seseorang meraih impian dalam kehidupannya.

Seringkali manusia mempunyai begitu banyak keinginan dalam kehidupannya, tetapi bukan mempunyai hasrat. Perbedaan yang sangat mencolok dari kedua hal itu adalah semangat yang ditimbulkannya. Seseorang mempunyai hasrat , akan mempunyai semangat yang begitu tinggi, yang tidak gampang pudar, sedangkan orang yang hanya sekedar ingin, akan mudah pudar semangatnya.

Pernakah anda dikejar seekor anjing? Mungkin pada saat itu anda akan berlari sekuat tenaga. Bahkan, meski di depan anda ada penghalang berupa tembok setinggi dua meter pun, akan terasa begitu mudah bagi anda melompati tembok itu. Mengapa?

Jikalau anda tidak bisa berenang tetapi suatu saat anda didorong oleh seorang teman sehingga masuk ke kolam renang sedalam tiga meter, apakah anda akan pasrah, karena anda pikir anda tidak bisa berenang? Atau anda akan berjuang, entah dengan cara apapun, untuk berusaha selamat dan keluar dari kolam tersebut? Tentu anda akan berusaha dan berjuang, bukan?

Kedua contoh tersebut menggambarkan bahwa pada saat itu anda bukan sekedar “ingin”, tetapi mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk mencapai atau meraih sesuatu. Keinginan yang membara tersebut adalah titik awal dari semua prestasi. Seperti api yang kecil tidak dapat memberikan rasa panas yang banyak, demikian pula keinginan yang lemah tidak akan mampu memberikan hasil yang besar.

Dalam kehidupan kita, apakah di bidang bisnis, olahraga, atau apa pun bidang anda, kita harus mempunyai hasrat . ada beberapa cara untuk memunculkan hasrat dalam diri, yaitu :
• Mempunyai ekspektasi yang jelas.
• Mempunyai alasan-alasan yang kuat mengapa anda menginginkan hal itu.
• Mengetahui apa manfaat-manfaatnya jika hal itu anda dapatkan (semakin banyak manfaat yang bisa anda dapatkan, semakin kuat hasrat anda dan semakin bersemangatlah anda dalam mengejar apa yang anda dapatkan tersebut).

“All our dreams can come true if we have the courage to persue them.” (Walt Disney)

21.CONFORT ZONE

Hidup nyaman dengan segala fasilitas yang sudah tersedia, segalanya berjalan lancar tanpa hambatan, tanpa problema, itulah yang didambakan manusia. Namun sayangnya itu hanya ada di “utopia”, yaitu suatu tempat nyaman yang hanya ada dalam ilusi seseorang. Kenyataannya, kita hidup didunia yang nyata, yang terkadang mengalami problematika kehidupan, dalam usaha kita, keluarga kita, ataupun hubungan kita dengan orang lain. Ada yang mudah diselesaikan, ada pula yang butuh perjuangan ekstra, bahkan mungkin ada juga yang sampai saat ini pun anda belum tahu bagaimana menyelesaikannya.

Seringkali kali ketika kita sudah hidup mapan (Sesuai dengan kriteria masing-masing), baik dalam segi karier, sosial, lingkungan, ataupun keuangan, kita mulai takut kenyamanan ini akan terganggu atau berkurang atau bahkan sirna sama sekali. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak mau berubah, tidak berani melakukan hal-hal yang mengandung risiko tinggi. Kita mulai terbiasa dengan pola hidup kita yang sudah terbentuk dengan “Nyaman”. Memang hal ini adalah hak setiap orang, apakah mau terus menikmati “kawasan nyaman” tersebut atau masih memiliki keberanian melakukan hal-hal lain untuk aktualisasi diri.

Selagi ada kesempatan untuk bertumbuh secara mental, emosi, dan rohani, maka tak ada salahnya kalau kita keluar dari “kawasan Nyaman” tersebut. Berani melakukan hal-hal untuk pertumbuhan diri, sehingga hidup kita tidak seperti dalam kungkungan yang membelenggu potensi diri. Pada akhirnya, setelah sekian lama kita hidup di dunia ini, ada suatu pertanyaan paling dasar yang harus dijawab oleh setiap orang, yaitu ,”sudahkah kita menjadi insan yang lebih baik , yang telah memberikan dan mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri kita yang telah Tuhan berikan kepada kita?

“I do the very best I know how the very best I can, and I mean to keep on doing so until the end” (Abraham Lincoln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Archive

 

Erland smiLee :). Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by erlandsmilee